Apa akar dari permasalahan ini? Identifikasikan masalah secara spesifik, mengapa banyak perempuan mengalami ketidakadilan sebagai kepala keluarga?
Akar dari permasalahan ini berbagai macam, dimulai dari faktor internal yaitu diantaranya trauma akan keadaan, ketakutan akan opini dan pandangan masyarakat, rasa terpaksa dan terikat, konflik batin, tanggung jawab mengurus keluarga atau sebagai tulang punggung keluarga. Sedangkan faktor eksternal terdiri dari budaya patriarki, pola pikir tradisional, agama, adat turun-temurun, pernikahan dini, kurangnya sosialisasi dari pemerintah dalam pelaksanaan UU 2006. Hal ini membawa kepada inti masalah yaitu sulitnya akses untuk menggapai lapangan pekerjaan untuk mensejahterakan keluarganya, diskriminasi dalam masyarakat, pandangan masyarakat akan kemampuan wanita dalam memimpin keluarga, kemiskinan dalam keluarga yang dipimpin oleh perempuan, dan perempuan belum mendapat hak kesetaraan gender terutama mengenai penanganan kesejahteraan keluarganya. Akibatnya, hilangnya kepercayaan diri, membuat keputusan salah, kesulitan ekonomi, pencapaian kesejahteraan yang lambat, dan sulitnya mendapat akses dalam berbagai bidang.
Apa arti dari kata berdaya? Faktor apa secara internal (misal, motivasi seseorang) atau eksternal yang dibutuhkan sehingga seseorang dapat dikatakan sebagai orang yang berdaya?
Berdaya merupakan kemampuan seseorang dalam mengatasi sesuatu dan memecahkan masalah dengan memanfaatkan kualitas diri yaitu kemampuan, tenaga, dan pola pikir individu. Secara internal, berdaya dinilai dari kualitas diri individu yang bersangkutan untuk mendukung penerapan solusi dan pemecahan masalah yang dihadapi serta pola pikir yang futuristik dan luas terhadap lingkungan sekitarnya. Sedangkan secara eksternal, berdaya dinilai dari kemampuan individu yang ditunjukan kepada masyarakat, kuantitas peran seseorang di masyarakat dalam berbagai bidang, dan dapat memanfaatkan segala haknya untuk mensejahterakan diri sendiri atau orang sekitar terutama dalam menyelesaikan suatu masalah.
Apa yang dapat pemerintah atau masyarakat lakukan untuk melawan budaya patriarki dan diskriminasi gender terhadap perempuan kepala keluarga? Pendekatan apa yang paling tepat untuk mengatasi masalah tersebut sekaligus mengedukasi?
Mengubah pola pikir lama menjadi pentingnya kesetaraan gender dalam berbagai bidang terutama kepada kepala keluarga perempuan menjadi dasar untuk pemerintahan dan masyarakat serta meningkatkan empati terhadap sesama tanpa melihat atau menilai latar belakang individu tersebut. Pelaksanaan dan penerapan pola pikir yang didukung oleh empati tinggi tersebut harus segera dilakukan dengan tidak menganggap rendah dan memandang sebelah mata kepala keluarga perempuan, memberi akses yang sama bagi seluruh kepala keluarga tanpa melihat gender dalam berbagai bidang terutama untuk kesejahteraan keluarganya, mengulurkan tangan dan merangkul para kepala keluarga perempuan tanpa ada paksaan, kritik, dan penilaian buruk, dan bagi pemerintah lebih memperhatikan kesejahteraan rakyatnya terutama kepada kepala keluarga perempuan. Pendekatan paling tepat adalah sosialisasi secara bertahap dan memanfaatkan sistem "mulut ke mulut" untuk kelanjutan dari implementasi sosialisasi karena dengan hal itu masyarakat lebih mudah mendapat informasi yang mengedukasi mengenai kesetaraan gender dan memberi kepercayaan terhadap satu sama lain yang dapat mendorong terhadap kewaspadaan terhadap sekitar.