Apa akar dari permasalahan ini? Identifikasikan masalah secara spesifik, mengapa banyak perempuan mengalami ketidakadilan sebagai kepala keluarga?
Akar permasalahan ini menurut kami adalah pola pikir tiap individu yang dipengaruhi oleh hal-hal yang kurang baik. Pola pikir masyarakat yang salah dapat menimbulkan isu diskriminasi gender dan misogini. Seperti misalnya, penyalahgunaan syariat agama, kesalahan penafsiran makna kepala keluarga, dan lain-lain. Pola pikir kurang baik pada setiap individu lantas menyebabkan rentetan permasalahan lain. Sebagai contoh, tidak memberikan akses pengetahuan kepada perempuan karena dianggap tidak perlu, memandang rendah kedudukan kepala keluarga wanita, dan banyak hal negatif lainnya.
Apa arti dari kata berdaya? Faktor apa secara internal (misal, motivasi seseorang) atau eksternal yang dibutuhkan sehingga seseorang dapat dikatakan sebagai orang yang berdaya?
Definisi manusia berdaya ialah orang yang mampu menghadapi segala persoalan yang ia hadapi. Kemudian mengenai faktor sehingga manusia bisa dikatakan sebagai orang yang berdaya adalah pendidikan, cukup secara finansial, dan pola pikir
Apa yang dapat pemerintah atau masyarakat lakukan untuk melawan budaya patriarki dan diskriminasi gender terhadap perempuan kepala keluarga? Pendekatan apa yang paling tepat untuk mengatasi masalah tersebut sekaligus mengedukasi?
Pemerintah dapat membuat kepala keluarga perempuan diakui secara hukum tertulis karena dilihat - lihat kepala keluarga perempuan masih dipandang sebelah mata atau masih harus ada penyetaraan gender bagi perempuan jadi perlu pengakuan lebih bahwa kepala keluarga bisa ditempati oleh perempuan; pemerintah dan Pekka dapat membuat pelatihan keterampilan atau pelatihan skill bagi perempuan karena mungkin bisa dibilang masih ada beberapa perempuan yang memang tidak punya keahlian atau skill untuk mereka bekerja, maka dari itu perlu diadakannya pelatihan keterampilan atau skill agar mereka mudah mendapatkan pekerjaannya sendiri; dapat di edukasi sejak dini seperti memasukkan kurikulum sekolah tentang pendidikan karakter, melakukan campaign digital, membuat komunitas secara daring (membuat sosial media tentang perempuan berdaya) agar mereka memiliki paham tentang bagaimana perempuan dan karena mereka masih dalam masa pertumbuhan jadi masih dapat dibentuk karakternya, lalu juga sejak masih dini, anak - anak sudah mulai bisa aware terhadap dengan apa yang terjadi disekitarnya; Pemerintah dan Pekka mempunyai UMKM / Koperasi khusus pemberdayaan perempuan agar para perempuan dapat memiliki lapangan kerjanya; mengajak influencer (yang terkenal di daerah tersebut untuk mengangkat isu ini dan bekerja sama / berkolaborasi) karena menurut kami seorang influencer adalah bisa dibilang panutan masyarakat yang pasti banyak masyarakat yang mengikuti nya dan sebab itu perlu adanya turun tangan dari mereka supaya isu ini dapat diselesaikan dengan baik ataupun juga influencer dapat mempromosikan UMKM pemberdayaan wanita; mengajak para psikolog untuk terlibat membantu kepala keluarga perempuan yang memiliki trauma atau kesulitan secara mental agar kesehatan mentalnya dapat kembali stabil karena pasti ada beberapa kepala keluarga perempuan yang terkadang sebelum menjadi perceraian di rumah tangganya mengalami kekerasan atau pembullyan dari lingkungannya ; Mengubah industri pertelevisian di isi dengan konten yang lebih positif dan mendidik. Seperti mengangkat isu atau topik ini agar penonton lebih teredukasi. karena orang-orang dari berbagai kalangan pasti akan menonton tv jadi penting industri untuk memperhatikan hal yang mereka tayangkan, dengan menayangkan acara yang berkualitas dan mengangkat isu ini masyarakat akan lebih peduli dengan isu ini ; Membentuk tim regenerasi, yaitu terdapat tim yang terbentuk kemudian menjalankan misi-misi yang yang berbeda tapi satu tema yaitu pemberdayaan perempuan misalnya tim kritis pendidikan untuk perempuan,tim kesehatan mental untuk pkk, tim krisis media, tim penyaluran minta dan bakat ppk - untuk bisnis.