Gimana caranya biar Indonesia bisa berlaga di Piala Dunia?

Transformasi sistem pembinaan sepakbola secara bertahap dan berkelanjutan dengan dasar pengembngan performa, karakter, dan intelegensi.

M

Muhammad Zain Wirasena

Banten
No online PDF viewer installed

Gimana agar bibit pemain muda dapat ditemukan dan dibina menjadi pemain profesional?

Paradigma bahwa kita (pelatih timnas/klub) harus turun gunung blusukan ke pelosok pelosok harus diubah, bagaimana caranya? Pembinaan sepakbola melalui sekolah formal! sekolah merupakan sarana pendidikan yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia. Pembinaan sepakbola dari sekolah dilakukan secara bertingkat 4-6 tahun di taman kanak kanak, 7-12 tahun di SD, 12-15 di SMP, 15-18 di SMA, 18 keatas di universitas. Dengan sistem yang dimiliki kemendikbud bisa diintegrasikan dengan sistem scouting dari kemenpora atau pssi, NISN menjadi nomor siswa di kelas dan di lapangan sepakbola. Setiap kegiatan kompetisi sepakbola antar sekolah harus lewat perizinan dari dinas pendidikan dan olahraga , siswa didaftarkan dengan NISN dan di website tertentu penyelenggara kompetisi akan menginput data dari sang siswa mulai dari berapa kali mengikuti kompetisi hingga catatan gol nya. Dengan sistem yang terhubung antara sekolah, dinas pendidikan dan olahraga, serta penyelengara kompetisi akan menghasilkan suatu data yang dapat dipantau oleh banyak pihak. Dengan data bersifat cloud dan website, pemandu bakat akan menemukan bibit pemain muda dengan mudah serta memiliki opsi yang bervariasi. Ini harus dibangun dengan ekosistem berkolaborasi. Sekolah memfasilitasi proses belajar dan mengajar sepakbola di sekolah, orang tua murid menjadi sukarelawan membantu dalam proses pembinaan lewat bantuan tenaga (menjadi wasit, ofisial, hingga pelatih) dan biaya, pemerintah memfasilitasi dengan dana bantuan, pihak swasta juga ikut urunan dalam biaya pengembangan, klub/federasi menyediakan kurikulum dan perlombaan, serta teknokrat membantu membimbing pembinaan dengan teori pengajaran yang tepat.

Gimana agar lebih banyak pemain muda yang bergabung dalam klub sepak bola hingga menekuninya sebagai karir?

Anak-anak muda kita dihadapkan pada dilema paradigma Asia, yaitu sekolah-sekolah-sekolah yang menjadi utama. Untuk memberikan kemudahan anak untuk mereka berolahraga dan belajar formal maka seperti ide yang di awal, yaitu pembinaan sepakbola dilakukan lewat sekolah pemerintah. Dengan merubah paradigma bahwa sekolah formal juga bisa melakukan hal non formal, siswa dapat memiliki jalan karier bukan hanya menjadi ilmuwan tapi juga bisa menjadi atlet. Dengan pembinaan sepakbola di sekolah pemerintah, anak-anak dapat tenang bahwa semuanya didukung banyak pihak dan ketika nanti berkompetisi tidak khawatir akan dikucilkan guru maupun tertinggal pelajaran. Selain itu pembinaans epakbola lewat sekolah pemerintah mencegah angka putus sekolah, sekolah sangat penting untuk atlet sepakbola karena didalamnya terkandung pembelajaran akademis, soft skill, mengasah intelegensi, sampai spiritual. Sekolah menjadi modal penting yang menjadi bekal di masa depan bagi atlet-atlet kita.

Seperti apa idealnya jenjang pendidikan pemain muda hingga bisa direkrut jadi pemain profesional?

Pembinaan sepakbola dari sekolah pemerintah dilakukan secara bertingkat, seperti: Umur 4-6 tahun: Pembinaan sepakbola di taman kanak kanak. Fitur: Pengenalan gerak olahraga oleh guru TK, mahasiswa keolahragaan, dan klub mitra. Festival olahraga anak. Umur 7-12 tahun: Pembinaan sepakbola di SD. Fitur: Pembelajaran olahraga formal dalam kurikulum, Ekskul Sepakbola, dan Festival sepakbola SD antar kota. Umur 12-15 tahun: Pembinaan sepakbola di SMP. Fitur: Pembelajaran olahraga formal dalam kurikulum, Ekskul Sepakbola, dan Kompetisi sepakbola SMP antar kota dan daerah. Umur 15-18 tahun: Pembinaan sepakbola di SMA. Fitur: Pembelajaran olahraga formal dalam kurikulum, Ekskul Sepakbola, dan Kompetisi sepakbola SMA antar kota dan daerah. Umur 18 keatas: Pembinaan sepakbola di universitas. Fitur: Pembelajaran olahraga formal dalam kurikulum, Tim Sepakbola Semi Profesional, dan Kompetisi sepakbola universitas antar kota, daerah, dan internasional.

Ide lainnya