Apa dampak pembelajaran jarak jauh terhadap pengembangan karakter murid?
Dewasa ini moral generasi muda Indonesia mengalami kemerosotan akibat kehadiran pandemi Covid-19. WHO dalam (Sintaloka, 2020) mengatakan bahwa dunia akan mengalami kebangkrutan moral ketika Covid-19 menelan banyak nyawa orang tua. Hal ini dikarenakan dampak kematian yang tinggi karena virus Corona dapat mengancam runtuhnya warisan moral untuk generasi selanjutnya. Intruksi surat edaran dari kemendikbud Nomot 3 Tahun 2020 tentang pencegahan covid-19 pada satuan pendidikan juga turut mengancam moralitas bangsa. Hal ini terkait dengan penyesuaian sistem pendidikan Indonesia yang dialihkan ke sistem pembelajaran online (daring). Menurut (Nurul & Gisela, 2020) pemerintah melalui Kemendikbud melakukan berbagai penyesuaian pembelajaran yang tidak membebani guru dan siswa, namun sarat nilai-nilai penguatan karakter seiring perkembangan status kedaruratan covid-19. Namun disisi lain, akibat ketidaksiapan antara intelektualitas dan moral pelajar dengan kebebasan dunia digital, sistem berbasis daring ini malah mengancam moralitas pelajar. Menurut (Tilaar, 1999) fenomena merosotnya moral pelajar tersebut merupakan salah satu akses dari kondisi masyarakat yang sedang berada dalam fase transformasi sosial menghadapi era globalisasi. Terlebih dalam kondisi seperti ini, program pendidikan karakter yang seharusnya dimasukkan pada tiap-tiap mata pembelajaran, jadi sulit tersampaikan akibat keterbatasan baik suprastruktur maupun infastruktur mode daring. Oleh sebab itu, sangat dibutuhkan peran vital guru dan orang tua melalui penggemblengan karakter agar degradasi moral ini tidak berlanjut merusak aset penerus bangsa.
Gimana solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi dampak tersebut?
a) Saran bagi komnitas sosial Salah satu ajaran yang terkenal dari sang bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara adalah “ Setiap orang menjadi guru setiap rumah menjadi sekolah.” Mengintegrasikan ajaran beliau, kita dapat mengambil dua pelajaran. Pertama bahwa setiap anggota keluarga yang lebih dewasa harus dapat mengajarkan sikap spiritual, sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Kedua bahwa setiap rumah hendaknya menjadi tempat bagi setiap anggota keluarga, khususnya anak – anak, untuk bisa memperoleh sikap spiritual, sosial, pengetahuan, dan keterampilan untuk kehidupan yang penuh makna di masa depan. Sikap spiritual dan sosial inilah yang akan membentuk karakter peserta didik. b) Saran bagi pemerintah Salah satu pesan penting dari UNICEF untuk orangtua di saat pandemi ini adalah untuk memperluas ilmu parenting. Hal ini menjadi sorotan UNICEF karena orangtua mengambil peran guru untuk si kecil, dan tanpa pengetahuan yang cukup, maka hal tersebut akan berdampak pada perkembangan dan emosi anak. Parenting yang baik juga harus dimiliki setiap orang tua, karena selama masa pandemi ini anak 24/7 berada dirumah dan dalam pengawasan orang tua, maka dari itu program parenting harus banyak dilakukan, khususnya di wilayah yang sebagian besar orang tua nya tidak mengenyam pendidikan dan keluarga prasejahtera.