Apa dampak pembelajaran jarak jauh terhadap pengembangan karakter murid serta gimana solusinya?

Program Swara Peduli Ceria Kelas Akademik adalah kelas yang bertujuan untuk mendukung bidang akademik peserta didik Swara Ceria seperti mata pelajaran yang diajarkan di sekolah. Selain memberikan materi yang substansial, kelas ini juga melatih kemampuan bernalar kritis melalui metode pembawaan yang interaktif seperti “Focus-Group Discussion”. Kelas ini juga memastikan materi yang diperoleh peserta didik dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari melalui metode pengajaran yang berbasis praktik. Kelas Akademik terbagi menjadi dua kelas utama yang dikelompokan berdasarkan tingkat pendidikan anak-anak di sekolah formal. Kelas ini terdiri atas 2 mata pelajaran yaitu: Kelas SAINS dan Kelas Kebangsaan Kelas Non Akademik adalah kelas yang bertujuan untuk mengembangkan akhlak, moral, dan keterampilan-keterampilan yang kami anggap esensial untuk memberdayakan peserta didik yang hidup di lingkup komunitas pemulung Kampung Sumur. Kelas Non Akademik terbagi menjadi dua kelas utama yang dikelompokan berdasarkan tingkat pendidikan anak-anak di sekolah formal, terkecuali Kelas Kewirausahaan yang menggabungkan peserta didik dari setiap tingkat pendidikan. Kelas ini terdiri atas 2 mata pelajaran yaitu: Kewirausahaan dan Interpersonal Skill Podcast Anak Tujuan dari program ini adalah ingin meningkatkan kreativitas dan komunikasi seluruh keluarga Swara serta memperkenalkan kegiatan juga lingkungan sosial yang ada di Swara. demi membuka mata dan pikiran banyak masyarakat akan penting nya kehadiran mereka untuk ikut mensejahterakan hak anak. nantinya kegiatan ini tidak hanya diisi oleh murid melainkan siapapun yang memiliki ide2 untuk membuat video kreatif lainnya.

W

Wildan Arafi

DKI Jakarta
No online PDF viewer installed

Apa dampak pembelajaran jarak jauh terhadap pengembangan karakter murid?

Dewasa ini moral generasi muda Indonesia mengalami kemerosotan akibat kehadiran pandemi Covid-19. WHO dalam (Sintaloka, 2020) mengatakan bahwa dunia akan mengalami kebangkrutan moral ketika Covid-19 menelan banyak nyawa orang tua. Hal ini dikarenakan dampak kematian yang tinggi karena virus Corona dapat mengancam runtuhnya warisan moral untuk generasi selanjutnya. Intruksi surat edaran dari kemendikbud Nomot 3 Tahun 2020 tentang pencegahan covid-19 pada satuan pendidikan juga turut mengancam moralitas bangsa. Hal ini terkait dengan penyesuaian sistem pendidikan Indonesia yang dialihkan ke sistem pembelajaran online (daring). Menurut (Nurul & Gisela, 2020) pemerintah melalui Kemendikbud melakukan berbagai penyesuaian pembelajaran yang tidak membebani guru dan siswa, namun sarat nilai-nilai penguatan karakter seiring perkembangan status kedaruratan covid-19. Namun disisi lain, akibat ketidaksiapan antara intelektualitas dan moral pelajar dengan kebebasan dunia digital, sistem berbasis daring ini malah mengancam moralitas pelajar. Menurut (Tilaar, 1999) fenomena merosotnya moral pelajar tersebut merupakan salah satu akses dari kondisi masyarakat yang sedang berada dalam fase transformasi sosial menghadapi era globalisasi. Terlebih dalam kondisi seperti ini, program pendidikan karakter yang seharusnya dimasukkan pada tiap-tiap mata pembelajaran, jadi sulit tersampaikan akibat keterbatasan baik suprastruktur maupun infastruktur mode daring. Oleh sebab itu, sangat dibutuhkan peran vital guru dan orang tua melalui penggemblengan karakter agar degradasi moral ini tidak berlanjut merusak aset penerus bangsa.

Gimana solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi dampak tersebut?

a) Saran bagi komnitas sosial Salah satu ajaran yang terkenal dari sang bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara adalah “ Setiap orang menjadi guru setiap rumah menjadi sekolah.” Mengintegrasikan ajaran beliau, kita dapat mengambil dua pelajaran. Pertama bahwa setiap anggota keluarga yang lebih dewasa harus dapat mengajarkan sikap spiritual, sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Kedua bahwa setiap rumah hendaknya menjadi tempat bagi setiap anggota keluarga, khususnya anak – anak, untuk bisa memperoleh sikap spiritual, sosial, pengetahuan, dan keterampilan untuk kehidupan yang penuh makna di masa depan. Sikap spiritual dan sosial inilah yang akan membentuk karakter peserta didik. b) Saran bagi pemerintah Salah satu pesan penting dari UNICEF untuk orangtua di saat pandemi ini adalah untuk memperluas ilmu parenting. Hal ini menjadi sorotan UNICEF karena orangtua mengambil peran guru untuk si kecil, dan tanpa pengetahuan yang cukup, maka hal tersebut akan berdampak pada perkembangan dan emosi anak. Parenting yang baik juga harus dimiliki setiap orang tua, karena selama masa pandemi ini anak 24/7 berada dirumah dan dalam pengawasan orang tua, maka dari itu program parenting harus banyak dilakukan, khususnya di wilayah yang sebagian besar orang tua nya tidak mengenyam pendidikan dan keluarga prasejahtera.

Ide lainnya