Berdasarkan film dan video yang kamu tonton, ceritakan 3 (tiga) pembelajaran yang terkait dengan nilai-nilai keberagaman/ toleransi/ perdamaian? Kamu bisa berikan contoh dari kehidupan sehari-hari dan lingkungan sekitarmu.
Resep Hidup Harmonis Selama ini saya hidup di lingkungan yang relatif homogen. Saya bersekolah di sekolah Islam semasa TK dan SD. Saat memasuki jenjang SMP, saya mulai bertemu dengan hal-hal baru, seperti teman-teman yang berasal dari latar belakang yang berbeda. Mulai dari ras, suku, agama dan lainnya. Dari sanalah saya mulai merasa mempunyai keharusan untuk mempelajari orang yang memiliki latar belakang yang berbeda dengan saya. Saya merasa bahwa lingkungan saya yang sekarang tidak sehomogen yang saya kira, yang menurut saya merupakan hal yang baik. Saya mencoba untuk memahami keberagaman di tempat tinggal saya sendiri, yaitu Kota Padang. Tempat yang saya tinggali ini ternyata memiliki banyak sekali keberagaman. Untuk agama, ada agama Islam, Katolik, Protestan, Buddha, dan juga Hindu. Sementara untuk ras, etnis dan suku pun tidak kalah banyaknya. Mulai dari penduduk yang beretnis Minangkabau, Mentawai, Tionghoa, Jawa, Sunda, Batak, serta banyak lainnya. Selain agama dan etnis, masih banyak keberagaman yang ada pada setiap individunya. Dibalik keberagaman tersebut, tersimpan memori, cerita, dan adat tentang toleransi antar penduduk. Sampai saat ini, keberagaman dan kerukunan antar penduduk yang berbeda sangatlah harmonis. Dan sebagai generasi penerus, tentunya saya harus menjaga kerukunan yang sudah ada itu. Setelah menonton serial Kok Bisa dan film “Cek Toko Sebelah”, saya makin menyadari dan tahu apa yang harus saya lakukan demi mejaga kerukunan antar penduduk di lingkungan saya. Yang pertama, saya harus pandai menghargai dan menghormati orang lain. Jika ingin kehidupan yang harmonis, maka kita harus saling menghargai dan menghormati agar tidak ada perselisihan antar penduduk. Salah satu cara yang bisa saya lakukan untuk menghargai orang lain adalah seperti: 1. Menghargai hak setiap anggota keluarga 2. Tidak mendiskriminasikan teman karena latar belakangnya. 3. Menghormati kegiatan keagamaan atau etnis dari orang lain. Yang kedua, saya tidak boleh memaksakan kehendak saya kepada orang lain, karena, jika saya memaksakan kehendak kepada orang lain, hal ini bisa memunculkan pertengkaran antar satu sama lain. Hal-hal yang dapat saya lakukan sebagai bentuk untuk tidak memaksakan kehendak adalah: 1. Tidak memaksakan keinginan saya pada orang tua jika orang tua saya tidak bisa menyanggupinya. 2. Tidak bertengkar karena pendapat yang berbeda dengan adik saya 3. Tidak memaksakan pendapat saya disaat berdiskusi bersama teman-teman di sekolah. 4. Tidak memaksakan apa yang saya yakini ataupun yang saya sukai kepada orang lain. Dan yang terakhir, saya harus mempelajari latar belakang orang lain agar saya semakin tahu tentang keberagaman-keberagaman di lingkungan saya dan membuat saya mengerti apa yang harus saya lakukan demi menjaga kerukunan antar penduduk. Yang dapat saya lakukan untuk mempelajari keberagaman di lingkungan saya lebih lanjut adalah: 1. Memahami kesukaan dan batas privasi antara anggota keluarga. 2. Berusaha memahami latar belakang masing-masing teman saya. 3. Giat dan tekun dalam pembelajaran terutama yang berkaitan dengan keberagaman saat guru mengajar di sekolah. Sekian yang dapat saya sampaikan dalam esai singkat ini. Masih banyak yang ingin saya sampaikan tentang keberagaman dan toleransi antar penduduk, tetapi saya harap esai ini dapat memberikan pembelajaran dan dapat bermanfaat bagi saya dan orang lain.