Topik

Gimana cara agar orang tua terbiasa mengecek kebenaran informasi yang tersebar di aplikasi pesan?

...

Banyak orang tua yang mudah percaya berita hoaks

“Jangan Mau Divaksin! Vaksin COVID-19 Mengandung Microchip Magenits!!” (judul berita menyesatkan karena tidak berdasarkan fakta)

“Gadget dan Wifi Sebabkan Kanker Darah!” (judul berita menyesatkan karena tidak semata-mata untuk clickbait)

“Modal KTP, Masyarakat Dapat Cairkan Dana Gratis 600rb-1,2jt dari BRI dan BNI!” (judul berita menyesatkan karena tidak sesuai isi konten)

Apakah kamu pernah mendapatkan pesan berupa berita dengan judul-judul seperti di atas?

Pesan seperti itu sering dibagikan oleh keluarga atau kerabat baik japri (jaringan pribadi) atau melalui grup-grup di aplikasi pesan. Apalagi, hadirnya fitur teruskan pesan (forward), semakin memudahkan pengguna untuk berbagi informasi dengan cepat. 

Sayangnya, hal ini gak dibarengi dengan kemampuan dalam memilah informasi, khususnya generasi orang tua yang kurang adaptif mengikuti pesatnya perkembangan teknologi dan literasi digital yang relatif rendah. Orang tua itu

  • terlambat mengenal dan menggunakan internet dibandingkan generasi yang lebih muda sehingga kurang adaptif dengan perkembangan teknologi dan budaya informasi di internet
  • mengalami penurunan kemampuan kognitif yang mempengaruhi lambatnya kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan internet sehingga rentan percaya akan berbagai informasi
  • kemampuan literasi digitalnya relatif rendah
  • kurang berkenan buat mengonfirmasi kebenaran dari suatu informasi yang didapat
  • punya kecenderungan ingin menjadi orang pertama yang menyebarkan informasi

Akibatnya, pesan berisi berita dengan judul-judul yang menyesatkan hingga berisi informasi palsu atau hoaks tersebar luas. Informasi-informasi ini bisa menimbulkan perpecahan hingga hilangnya nyawa. Misalnya, ada seorang ibu dan anaknya yang meminum air urine agar terhindar dari virus COVID-19. Beliau mengaku melakukan hal tersebut karena percaya akan informasi yang dikirimkan oleh temannya lewat aplikasi pesan.

Cepatnya perubahan teknologi dan rendahnya literasi digital, khususnya generasi orang tua kita perlu menjadi perhatian generasi yang lebih muda agar bisa memutus rantai penyebaran informasi-informasi yang bisa memecah belah, melukai fisik maupun jiwa, hingga kehilangan nyawa.

Jadi,  gimana cara agar orang tua terbiasa mengecek kebenaran informasi yang tersebar di aplikasi pesan?

Dalam memikirkan idemu, jangan lupa mempertimbangkan beberapa hal yah:

  1. Pastikan ada sisi yang inovatif dari idemu, atau berbeda dari praktek yang sudah ada sekarang;
  2. Idemu harus relevan ya dengan permasalahan yang ditanyakan;
  3. Idemu bisa menjadi masukan kebijakan bagi Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Topik ini merupakan kolaborasi dengan
Mafindo

Gimana ya cara ikutan nyumbangin ide?

Pilih topik yang kamu inginkan

Kamu bisa pilih topik yang paling menarik buatmu.

Sampaikan idemu

Sampaikan idemu dengan menjawab pertanyaan topik yang tersedia melalui tulisan, foto atau video berisi visualisasi idemu.

Tungguin pengumumannya

Nah, nantikan pengumumannya. Kamu bisa cek di website ini atau di emailmu untuk dapat info ide-ide yang terpilih.

Pertanyaan yang paling sering ditanyakan

Semua pihak boleh ikut berkontribusi dalam bentuk menyampaikan ide dan/atau tulisan yang bisa jadi pemantik dalam merancang Indonesia.


Bisa masukkan idemu di sini.


Kami akan mengkurasi ide yang masuk. Merancang.id menerima beragam topik yang dapat membawa perbaikan buat Indonesia.


Boleh banget, terutama jika kamu bisa menyampaikan penjelasan tambahan yang dapat memperkuat ide tersebut.