Topik

Gimana agar makin banyak orang yang divaksinasi COVID19?

...

Baru 14,35% orang Indonesia yang divaksinasi COVID19 per 18 Agustus 2021 

Angka vaksinasi di Indonesia masih tergolong rendah. Dari 208.265.720 target sasaran vaksinasi nasional, orang yang udah divaksinasi pertama baru 26.73% atau 55.660.964 jiwa, dan yang udah divaksinasi kedua baru 14,35% atau 29.877.726 jiwa. Provinsi dengan angka vaksinasi tertinggi adalah DKI Jakarta (4.700.394 jiwa), Jawa Timur (4.560.389 jiwa), Jawa Barat (4.117.306 jiwa), Jawa Tengah (3.620.379 jiwa), dan Bali (1.477.243 jiwa). Tapi memang ini adalah provinsi-provinsi dengan populasi padat.

Pemerintah berupaya untuk menekan angka penyebaran COVID-19 melalui kebijakan PSBB, edukasi protokol kesehatan, larangan mudik, PPKM Darurat, hingga percepatan program vaksinasi nasional. Kebijakan seperti PPKM dan mematuhi protokol kesehatan adalah upaya eksternal tubuh agar terhindar dari COVID19, tapi masih diperlukan juga vaksinasi supaya tubuh manusia siap melawan virus COVID19. Orang yang sudah divaksinasi, tubuhnya tidak akan tertular atau hanya mengalami sakit ringan.

Tapi masih ada 73,27% atau 152.604.726 jiwa lagi yang perlu mendapatkan vaksin dosis pertama, dan 85.65% atau 178.387.994 jiwa yang belum mendapatkan vaksin dosis kedua. Wah, masih banyak, ya? Kira-kira kenapa, ya?

Sebenarnya kalau ngomongin penyebab angka vaksinasi di Indonesia yang masih rendah, ada banyak hal yang mempengaruhinya diantaranya:

  1. Banyaknya hoaks yang beredar tentang efek pasca divaksin

Jika kamu pernah membuka grup obrolan keluarga di whatsapp, pasti pernah mendapatkan pesan dengan judul-judul yang mengerikan, seperti: “Heboh! Vaksin COVID19 mengandung microchip magnetis!” disertai dengan video yang lumayan meyakinkan. Atau, “Jangan mau pakai vaksin dari Pemerintah, berisi racun dan melemahkan tubuh manusia!”. Faktanya, pada vaksin Sinovac itu berisikan virus yang sudah dilemahkan dan nantinya akan membantu tubuh untuk membentuk antibodi manusia. Rendahnya literasi membaca menjadikan banyak masyarakat yang mudah percaya dan akhirnya jadi takut divaksinasi.

  1. Kesulitan akses vaksin

Kondisi ini banyak ditemui di wilayah-wilayah pelosok yang belum terjangkau vaksin COVID19. Bisa jadi karena kesulitan akses masuk kendaraan pengangkut vaksin, terbatasnya tenaga kesehatan di wilayah tersebut, dan faktor penghambat lainnya. 

Jadi, gimana agar makin banyak orang yang divaksinasi COVID19?

Dalam memikirkan idemu, jangan lupa mempertimbangkan beberapa hal yah:

  1. Pastikan ada sisi yang inovatif dari idemu, atau berbeda dari praktek yang sudah ada sekarang;

  2. Idemu harus relevan ya dengan permasalahan yang ditanyakan;

  3. Pastikan idemu inklusif! Artinya, tidak diskriminatif dan bisa diterapkan ke banyak daerah di seluruh penjuru nusantara.

Klik tombol "Sumbang Ide" dan bagikan idemu di situ yah!

Topik ini merupakan kolaborasi dengan

Gimana ya cara ikutan nyumbangin ide?

Pilih topik yang kamu inginkan

Kamu bisa pilih topik yang paling menarik buatmu.

Sampaikan idemu

Sampaikan idemu dengan menjawab pertanyaan topik yang tersedia melalui tulisan, foto atau video berisi visualisasi idemu.

Tungguin pengumumannya

Nah, nantikan pengumumannya. Kamu bisa cek di website ini atau di emailmu untuk dapat info ide-ide yang terpilih.

Pertanyaan yang paling sering ditanyakan

Semua pihak boleh ikut berkontribusi dalam bentuk menyampaikan ide dan/atau tulisan yang bisa jadi pemantik dalam merancang Indonesia.


Bisa masukkan idemu di sini.


Kami akan mengkurasi ide yang masuk. Merancang.id menerima beragam topik yang dapat membawa perbaikan buat Indonesia.


Boleh banget, terutama jika kamu bisa menyampaikan penjelasan tambahan yang dapat memperkuat ide tersebut.