Topik

Gimana agar Indonesia bisa diet plastik?

...

Pemakaian plastik jadi sumber kerusakan lingkungan. Sayangnya, gak banyak yang sadar kalau plastik bekas pakai ini akan jadi sampah yang sulit terurai. Akibatnya, sampah plastik semakin menumpuk dan mencemari lingkungan.

Pada tahun 2040, bumi diprediksi akan dipenuhi sampah plastik sebanyak 1,3 milyar ton. Indonesia menduduki peringkat ke-2 dalam hal polusi laut oleh sampah plastik di dunia setelah Cina! Makanya nih, Indonesia punya target pengurangan sampah secara nasional sebanyak 30% di tahun 2025. Sampah plastik sebagai pencemar terbesar dan sulit diurai menjadi sorotan utama buat mencapai target ini. 

Sampah plastik tanggung jawab siapa?

Pastinya bukan cuman tanggung jawab petugas kebersihan aja. Kita semua wajib menjaga lingkungan dari pencemaran sampah plastik. Sayangnya, belum banyak orang yang sadar akan peran ini. 

Faktanya, dari data survei kesadaran manajemen sampah Waste4Change tahun 2019, ditemukan bahwa 50% rumah tangga di Indonesia belum memilah sampah mereka. Padahal, sampah rumah tangga bukan hanya sampah organik aja, tapi juga anorganik seperti sampah plastik. Kalau tidak dipilah, sampah hanya akan menumpuk sebab sulit buat mengolah sampah yang sudah bercampur. Akibatnya, terjadilah gunung sampah yang memenuhi kapasitas Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST), terutama di kota-kota besar. 

Misalnya, gunung sampah di TPST Bantar Gebang yang luasnya berhektar-hektar itu. TPST dipenuhi sampah yang sulit terurai akibat tidak dilakukannya pemilahan sampah sehingga menumpuk dan tiap tahun jumlah sampah yang masuk semakin meningkat. Gaya hidup yang bergantung dengan plastik sekali pakai juga jadi kontribusi besar bagi masalah sampah plastik.

Masih sedikit orang yang memilah sampah

Pemilahan masih belum menyeluruh dan menyebabkan proses pengolahan sampah jadi tidak efektif. Masyarakat masih skeptis karena beranggapan sampah akan bercampur di mobil sampah atau tempat pembuangan. Hal ini ga salah juga karena emang fasilitas dan tenaga pengelola sampahnya belum profesional.

Ini jadi tantangan untuk pelaku bisnis daur ulang sampah. Mereka kesulitan mendapat sampah dengan kualitas yang memadai buat diolah. Tanpa adanya pemilahan sampah mulai dari tingkat rumah tangga, sulit buat terpenuhinya target sampah plastik berkualitas.  Sampah plastik yang kotor dan bahkan terkontaminasi akan makin sulit diolah. Ujung-ujungnya, sampah yang tidak diolah itu berakhir di TPST. 

Selama ini TPST jadi cara gampang buat mengurus sampah ketimbang proses daur ulang. Bisnis daur ulang sampah perlu modal yang tinggi dan butuh teknologi khusus. Belum lagi, harga jual plastik daur ulang yang makin menurun di pasaran, bikin bisnis jenis ini jadi minim profit. 

Nah, jadi gimana nih agar Indonesia bisa diet plastik?

Dalam memikirkan idemu, jangan lupa mempertimbangkan beberapa hal yah: 

1. Pastikan ada sisi yang inovatif dari idemu, atau berbeda dari praktek yang sudah ada sekarang; 

2. Idemu harus relevan ya dengan permasalahan yang ditanyakan; 

3. Pastikan idemu inklusif! Artinya, tidak diskriminatif dan bisa diperluas ke banyak daerah di seluruh penjuru nusantara.


Klik tombol "Sumbang Ide" dan bagikan idemu di situ yah!

Topik ini merupakan kolaborasi dengan

Gimana ya cara ikutan nyumbangin ide?

Pilih topik yang kamu inginkan

Kamu bisa pilih topik yang paling menarik buatmu.

Sampaikan idemu

Sampaikan idemu dengan menjawab pertanyaan topik yang tersedia melalui tulisan, foto atau video berisi visualisasi idemu.

Tungguin pengumumannya

Nah, nantikan pengumumannya. Kamu bisa cek di website ini atau di emailmu untuk dapat info ide-ide yang terpilih.

Pertanyaan yang paling sering ditanyakan

Semua pihak boleh ikut berkontribusi dalam bentuk menyampaikan ide dan/atau tulisan yang bisa jadi pemantik dalam merancang Indonesia.


Bisa masukkan idemu di sini.


Kami akan mengkurasi ide yang masuk. Merancang.id menerima beragam topik yang dapat membawa perbaikan buat Indonesia.


Boleh banget, terutama jika kamu bisa menyampaikan penjelasan tambahan yang dapat memperkuat ide tersebut.